Nama : Fetri Sari
NPM : 1B119019
Kelas : 4KA20
Mata Kuliah : Manajemen Layan Sistem Informasi
*********************************************************************************
1. Sebutkan dan jelaskan metode yang digunakan dalam layanan SI!
Metode yang digunakan Manajemen Layanan Sistem Informasi
a. Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
b. Six Sigma
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
c. Business Process Management (BPM)
BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
d. Capability Maturity Model Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.
Contoh :
Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif.
Secara harfiah, Six Sigma (6s) adalah suatu besaran yang bisa kita terjemahkan secara gampang sebagai sebuah proses yang memiliki kemungkinan cacat (defects opportunity) sebanyak 3.4 buah dalam satu juta produk/jasa. Ada banyak kontroversi di sekitar penurunan angka Six Sigma menjadi 3.4 dpmo (defects per mil l ion opportunities). Six Sigma sebagai metrics merupakan sebuah referensi untuk mencapai suatu keadaan yang nyaris bebas cacat. Dalam perkembangannya, 6s bukan hanya sebuah metrics, namun telah berkembang menjadi sebuah metodologi dan bahkan strategi bisnis.
Percetakan dan Pengiriman
Masalah :
Perusahaan ritel yang memiliki 400 toko mengalami pemborosan biaya cetak dan pengiriman.
Analisa Six Sigma :
Perusahaan menemukan bahwa mereka melakukan pencetakan dan pengiriman brosur dan katalog kepada vendor dan pelanggan, walaupun dokumen tersebut sudah tersedia online. Mereka segera menghentikan pencetakan dan pengiriman dokumen dan mengumumkan kepada vendor dan pelanggan bahwa katalog dan brosur dapat ditemukan di website.
Sumber :
https://naufalakmalfauzi.wordpress.com/2017/03/17/manajemen-layanan-sistem-informasi/
http://haniyamari.blogspot.co.id/2016/03/contoh-nyata-pada-six-sigma.html
http://shiftindonesia.com/six-sigma-in-action-seri-ilustrasi-penerapan-six-sigma-di-berbagai-sektor/
a. Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
b. Six Sigma
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
c. Business Process Management (BPM)
BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
d. Capability Maturity Model Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.
Contoh :
Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif.
Secara harfiah, Six Sigma (6s) adalah suatu besaran yang bisa kita terjemahkan secara gampang sebagai sebuah proses yang memiliki kemungkinan cacat (defects opportunity) sebanyak 3.4 buah dalam satu juta produk/jasa. Ada banyak kontroversi di sekitar penurunan angka Six Sigma menjadi 3.4 dpmo (defects per mil l ion opportunities). Six Sigma sebagai metrics merupakan sebuah referensi untuk mencapai suatu keadaan yang nyaris bebas cacat. Dalam perkembangannya, 6s bukan hanya sebuah metrics, namun telah berkembang menjadi sebuah metodologi dan bahkan strategi bisnis.
Percetakan dan Pengiriman
Masalah :
Perusahaan ritel yang memiliki 400 toko mengalami pemborosan biaya cetak dan pengiriman.
Analisa Six Sigma :
Perusahaan menemukan bahwa mereka melakukan pencetakan dan pengiriman brosur dan katalog kepada vendor dan pelanggan, walaupun dokumen tersebut sudah tersedia online. Mereka segera menghentikan pencetakan dan pengiriman dokumen dan mengumumkan kepada vendor dan pelanggan bahwa katalog dan brosur dapat ditemukan di website.
Sumber :
https://naufalakmalfauzi.wordpress.com/2017/03/17/manajemen-layanan-sistem-informasi/
http://haniyamari.blogspot.co.id/2016/03/contoh-nyata-pada-six-sigma.html
http://shiftindonesia.com/six-sigma-in-action-seri-ilustrasi-penerapan-six-sigma-di-berbagai-sektor/
No comments:
Post a Comment