Dibawah ini adalah contoh standar operasional manajemen IT untuk administrator aplikasi, beserta contohnya :
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan dokumen yang berkaitan dengan standar prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang lebih efektif dan efisien dengan biaya yang serendah-rendahnya1. SOP biasanya terdiri dari manfaat, metode penulisan prosedur, kapan dibuat atau di revisi, dan dilengkap dengan bagan flowchart di bagian akhirnya.
Definisi Administrator
Definisi Sistem Administrator adalah seseorang yang bekerja untuk memelihara dan mengoperasikan sebuah sistem komputer atau jaringan yang berjalan setiap harinya disebuah organisasi/perusahaan. Seorang sistem administrator bisa menyelesaikan segala jenis persoalan mengenai komputer yang tentunya pengetahuannya diatas rata-rata. Seorang technical support yang bertanggung jawab penuh tentang sistem komputer, tugas utamanya adalah memastikan sistem tetap berjalan lancar dalam memberikan pelayanan kepada penggunanya.
Tugas seorang administrator adalah:
1. Meng-install software dan hardware baru
2. Mendukung dan memelihara server atau sistem komputer lainnya
3. Merencanakan servis sistem yang masanya sudah habis atau tidak layak lagi
4. Menambah user baru
5. Konfigurasi hak akses
6. Upgrade software
7. Memberikan solusi setiap masalah yang ada
8. Melakukan proses monitoring terhadap space harddisk dan melakukan backup file-file atau direktori yang penting
IT Standard Operating Procedure merupakan sebuah panduan administrasi untuk professional yang bekerja di bidang teknologi informasi dan semua pekerjaan IT yang nantinya akan di administrasikan, hasilnya dianalisa dan dijadikan referensi bagi perusahaan tersebut.
System Administrator (SA) / Computer Operation Group
Mengatur, mengawasi, dan mengkonfigurasi seluruh Server dan System Software yang membentuk sebuah infrastruktur dimana terdapat aplikasi dan data perusahaan. Sistem ini termasuk email server, web/FTP server, print server, development, test, and production server. Setiap server mungkin berdasarkan pada teknologi yang berbeda tergantung pada standar perusahaan.
Tugas-tugas seorang System Administrator antara lain instalasi/perawatan/upgrade peralatan/sistem operasi/aplikasi, perencanaan kapasitas, backup, user profile management, dan keamanan sistem. Keseluruhan tugas ini membutuhkan pengetahuan yang sangat mendalam.
Sistem administrator secara proaktif mengatur sistem server untuk mengurangi masalah yang dapat muncul saat jam kerja ataupun hacking. Sistem administrator juga harus melacak utilisasi server, mengantisipasi dengan menambah kapasitas bila frekuensi penggunaan mendekati batas kemampuan server. Sistem administrator umumnya mempunyai pekerjaan yang berat karena mereka harus tersedia saat jam kerja dan harus merawat server di luar jam kantor.
Jadwal perawatan dan upgrade harus dengan hati-hati dikoordinasikan dengan unit bisnis yang lain. Bila diabaikan, bisa-bisa user akan kesulitan untuk akses ke server, karena itu setiap ada perawatan harus di brodcast / share pengumuman maintenance server ke semua user.
Sistem administrator juga harus berkoordinasi pada saat memperkenalkan sebuah teknologi baru pada sistem perusahaan. Sistem administrator harus dengan sangat hati-hati melakukan uji coba sistem baru dan memperhatikan aspek pelatihan dan pengalaman. Langkah-langkah ini diperlukan agar sistem baru tidak mengganggu sistem lama. Hal yang sama juga dilakukan bila sistem administrator harus mengupgrade sistem.
Memberikan dukungan pada hardware dan software server adalah sebuah pekerjaan yang kompleks serta membutuhkan keahlian khusus. Umumnya divisi IT selalu mempunyai orang-orang ahli tertentu yang bertanggung jawab mengatur sebuah aspek dari infrastruktur servernya. Sebaiknya sebelum perusahaan memperkenalkan platform baru, biaya tenaga ahli dimasukkan dalam perhitungan. Sebuah platform standar harus dibuat untuk jenis server yang ada dan mengurangi biaya tenaga ahli.
No comments:
Post a Comment